PENGARUH REGULASI EMOSI TERHADAP COPING PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA

Amanah Anwar

Abstract


Penyelesaian studi tepat waktu mahasiswa memerlukan coping, yaitu proses pengelolaan diri secara kognitif dan perilaku terus menerus yang diupayakan untuk dapat melebihi tuntutan lingkungan secara eksternal dan internal. Pengelolaan diri secara kognitif dilakukan dengan mengendalikan emosi seseorang. Regulasi emosi melibatkan kesadaran yang dapat mengatur   dari proses yang tidak disadari menjadi lebih disadari. Pengaturan napas secara ritmik dalam senam dapat mengatur emosi menjadi stabil dan dapat bertahan lebih lama. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi mahasiswa. Partisipan adalah 66 mahasiswa (10 fakultas, 8 prodi, pada perguruan tinggi swasta X di Jakarta Barat). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan proporsional stratified random sampling. Instrumen ukur adaptasi dari the Way of Coping Questionnaire dari Lazarus (1992), dan revisi Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS) dari Lembaga Riset dan Pengukuran Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Jakarta. Hasil analisis regresi dengan uji Anova terhadap variabel regulasi emosi dan coping penyelesaian studi setelah melakukan senam menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi (F = 11.192 p < 0.01).  Sumbangan regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi sebesar 14.9 % sedangkan sisanya 85.1 % dipengaruhi faktor lain (R Square = 0.149). Hasil analisis regresi uji t menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi (t = 3.345, p < 0.01). Walaupun demikian, pengaruh signifikan dan positif (Beta = +0,386) dari regulasi emosi terhadap coping penyelesaian studi harus diinterpretasi secara hati-hati.

 

Kata-kata kunci: regulasi emosi, coping penyelesaian studi, mahasiswa.

Full Text:

PDF

References


Gratz, K. L. & Roemer, L. (2004). Multidimensional assessment of emotion regulation and dysregulation: Development, factor structure, and initial validation og the difficulties in emotion regulation scale. Journal of Psychopathology and Behavioral Assessment, 26. 41-54.

Gross, J.J. (1998). Antecedent and response focused emotion regulation: Divergent consequences for experience, expression, and physiology. Journal of Personality and Social Psychology, 74. 234-237.

Gross, J.J. (1998). The Emerging field of emotion regulation: An integrative review. Review of General Psychology, 2 (3). 271-299.

Lazarus, R. S. (1992). Coping theory and research: Past, present, and future. Psychosomatic Medicine, 55, 234-247.

Santoso, G. (2005). Metodologi penelitian: Kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Walpole, R.E., Myers, R.H. & Myers, S.L. (1998). Probability and statistics for engineers and scientist. (6th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.




DOI: https://doi.org/10.47007/jpsi.v16i02.2

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 Indonesia

Telp : 021-5674223 ext 266