GAMBARAN SUBJECITVE WELL BEING TRANSGENDER YANG MENGIDAP HIV DAN AIDS DI KOTA BANJARMASIN

Rahmad Ridhoni

Abstract


Orang Dalam HIV dan AIDS mengalami masalah kesehatan mental dan fisik. Transgender dengan HIV dan AIDS ingin bahagia dalam hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan subjektive well being transgender, serta untuk mengidenfikasi faktor pengaruh subjective well being transgender mengidap HIV dan AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi kasus. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekuner. Teknik pengambilan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu, Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dapat disimpulkan, adanya hubungan baik subjek terhadap anggota keluarga, lingkungan, rekan kerja, dan komunitas.  Pada Afek positif, kedua subjek mengalami emosi menyenangkan pada lingkungannya, sedangkan pada afek negatif kedua subjek mengalami emosi tidak menyenangkan pada lingkunganmya. Ada lima faktor yang mempengaruhi subjective well being transgender dengan HIV dan AIDS di Kota Banjarmasin yaitu harga diri positif, kontrol diri, ekstrovert, optimis, dan relasi sosial yang positif.


Keywords


Subjective Well Being;Transgender; HIV

Full Text:

PDF

References


Andra Tersiana (2018), Metode Penelitian (Yogyakarta: Start UP), 10.

Eid, Michael. Larsen, Randy J. (2008), 'The Science of Subjective Well-being'. New York: The Guilford Press

Friedman (2010), ‘Keperawatan Keluarga Praktik dan Teori’. Edisi 3, 2010. Jakarta: ECG.

John W. Creswell (1998), Qualitative inquiry and research design: choosing among five traditions (Thousand Oaks, Calif: Sage Publications, 1998), 38.

Saifuddin Azwar (2013), Metode Penelitian (Yogyakarta, Pustaka Pelajar), 91.

Samiaji Sarosa (2017), Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar Edisi 2 (Jakarta: Indeks),8.

Ade Sasha (2017), Subjective well-being pada orang dewasa dengan hiv/aids (odha). Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 4.

Asniti Karni (2018) Subjektive Well-being pada Lansia.’Syi’ar Vol.18 No.2, 85

Desmita (2008), Psikologi Perkembangan.

Eid, M. & Larsen R.J. (2008), The Science of Subjective Well-Being. London: The Guilford Perss, 97

Imaduddin Parhani (2016), Dinamika Depresi Pada Penderita Aids, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin. Vol. 4, No. 2, 104.

Karinina, N. (2007), Penyimpangan identitas dan peran gender pendekatan penelitian masalah kesejahteraan sosial waria. Journal Informasi, 44.

Ruhghea, Mirza, Risana Rachmatan (2014), Studi Kualitatif Kepuasan Hidup Pria Transgender (Waria) Di Banda Aceh. Jurnal Psikologi Undip Vol.13 No.1, 17.

Sarafino, E., & Smith, T.W. (2012), Health psychology:

Biopsychosocial interactions (7th Ed.). New York: Jhon Wiley & Sons.INC Pte Ld.

Wandono, W. A. (2017), Upaya peningkatan harga diri rendah pada pasien depresi’, Jurnal psikologi, 2

Nurbani, Farah. (2006), Dukungan Sosial Pada ODHA. Fakultas Psikologi: Universitas Gunadarma, Jawa Barat. Diakses pada 15 September 2015.

Sri Budiarti (2016), Gambaran dukungan keluarga pada pasien hiv/aids di rs paru dr. Ario wirawan salatiga. Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 7.




DOI: https://doi.org/10.47007/jpsi.v21i01.268

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 Indonesia

Telp : 021-5674223 ext 266